TREND HARGA CABAI BESAR DI KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015-2017

Harga cabai yang berfluktuasi tinggi seringkali membuat petani gundah gulana. Terkadang harga sangat tinggi namun tiba-tiba harga bisa terjun bebas . Trend harga cabai selama tiga tahun terakhir di Kabupaten Pacitan (data Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian)cenderung naik pada bulan oktober, november, desember dan januari.   Harga mulai turun pada bulan Februari dan harga paling rendah pada bulan Juni- juli.

Selama ini penyebab stok melimpah berasal dari hasil panen raya cabai yang serempak sehingga menyebabkan stok melimpah, Jika jumlah stok melimpah tidak imbang dengan permintaan maka akibatnya harga akan anjlok. Pada akhir tahun untuk menghadapi hari Raya Natal dan Tahun baru biasanya permintaan cabai tinggi dan pada saat yang sama intensitas hujan sangat tinggi.   Kendala utama budidaya cabai dimusim hujan adalah cuaca yang tidak kondusif, dimana curah hujan yang tinggi disertai kelembaban yang tinggi pula.  Kondisi seperti ini dapat memicu perkembangan beberapa jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) baik hama maupun penyakit.  Resiko gagal panen menanam cabai dimusim hujan lebih disebabkan oleh kedua jenis OPT tersebut, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh jamur/cendawan seperti antraknosa, fusarium, dan phytophthora.  Petani cabai cenderung memilih menanam cabai dimusim hujan dengan berbagai alasan dan pertimbangan.   Salah satunya adalah masalah pengairan, pada saat musim hujan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup tanpa harus menyiram.

Waktu yang paling baik dan ideal untuk menanam cabai adalah dimusim kemarau dan panen dimusim penghujan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gejolak harga cabai, lagi pula resiko serangan hama dan penyakit lebih kecil. Tetapi kendala utama budidaya cabai dimusim kemarau adalah masalah pengairan, banyak petani cabai mengalami gagal panen karena tanaman kekurangan air.

Budidaya cabai di musim hujan ada beberapa hal yag harus diperhatikan agar produksi bisa tetap tinggi antara lain

  1. Lokasi dipilihkan bukan bekas lahan cabai atau bukan bekas tanaman family Solanaceae (tomat, dan sebagainya). Lahan bekas tanaman kedelai, kacang hijau, buncis, jagung, kubis bunga, semangka, dan sebagainya dapat digunakan untuk bertanam cabe dimusim hujan. Letak lahan yang akan diusahakan sebaiknya juga jauh dari tanaman cabe, terung, atau tomat karena hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai tersebut akan berpindah ke tanaman lain yang masih muda.
  2. Pada musim hujan, sinar matahari yang terik jarang muncul, oleh karena itu penanaman cabai dimusim hujan sebaiknya dilakukan didaerah yang terbuka dan tidak terlindung tanaman besar. Dengan demikian, tanaman dapat secara optimal menangkap cahaya matahari. Lokasi penanaman cabai dimusim hujan sebaiknya juga tidak terlalu dekat dengan sungai besar atau berada didaerah cekungan karena beresiko kebanjiran pada saat hujan lebat.
  3. Pilih lokasi yang mudah dijangkau.  Pada musim hujan, kecepatan  aliran sarana produksi pertanian ke lahan harus cepat supaya tetap utuh dan tidak rusak. Lokasi yang terlalu jauh masuk ke dalam akan menyulitkan pengangkutan sehingga ada tambahan ongkos angkut tenaga kerja. Lokasi penanaman yang paling baik di musim hujan haruslah dekat dengan lahan jalan untuk menghemat transportasi pengangkutan saprotan.
  4. Dibuat bedengan yang mampu mengansipasi banjir. Pada musim hujan, air sangat melimpah sehingga kelebihan air harus dibuang tuntas.