SERANGAN HAMA PENYAKIT ANCAM PANEN JERUK

Pengendalian tanaman jeruk dengan memakai agens hayati

Pengendalian tanaman jeruk dengan memakai agens hayati

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan mengadakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT pada tanaman Jeruk Baby Pacitan secara berturut-turut pada tanggal 27,28 dan 29 Oktober 2015 di tiga tempat yaitu di Kelompok Tani Sido Mekar 5 Desa Ketepung Kecamatan Kebonagung, Gapoktan Rahayu Desa jeruk kecamatan Bandar dan Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Jetis Lor Kecamatan Nawangan.

Gerakan pengendalian OPT tanaman jeruk ini merupakan langkah dini yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan untuk mengantisipasi adanya serangan hama dan penyakit yang dikawatirkan bisa menurunkan kualitas produksi dan mengganggu pertumbuhan tanaman jeruk.

Gerdal dihadiri oleh Kasi Pengembangan Tanaman Hortikultura, KUPT PP, Koordinator POPT, POPT kecamatan, tim teknis, PPL serta anggota kelompok tani. Peserta yang hadir tiap kecamatan sekitar 30 peserta Dalam acara ini ini juga menghadirkan Bapak Sarpin selaku petani sekaligus produsen agens hayati untuk memberikan informasi terkait pengendalian OPT dengan menggunakan agensia hayati.

OPT ini merupakan bagian dari sistem budidaya tanaman yang bertujuan untuk menurunkan kehilangan hasil akibat serangan OPT menjadi seminimal mungkin, sehingga diperoleh kualitas dan kuantitas produksi yang baik dan mencegah kerugian secara ekonomis. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka antisipasi serangan OPT yang menyerang tanaman Jeruk Baby Pacitan. Tanaman Jeruk Baby Pacitan di 3 (tiga) kecamatan ini tahun 2014 mendapat bantuan 90 ha dan tahun 2015 mencapai 105 ha

Kondisi pertanian dewasa ini yang semakin memprihatinkan, tanah semakin rusak akibat pemupukan kimiawi/sintetis yang tidak berimbang dan penggunaan pestisida sintetis yang berlebihan menyebabkan kerusakan ekosistem, sehingga gerdal OPT pada tanaman jeruk ini lebih diarahkan pada tindakan pengendalian OPT dengan pengendalian yang ramah lingkungan.

Pengendalian dengan menggunakan agens hayati adalah alternatif yang aman untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman karena aman bagi lingkungan dan petani pengguna, ramah lingkungan, hampir tidak mempunyai efek samping serta mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan apabila penggunaannya terlalu berlebihan dan kurang bijaksana.

Agens hayati yang digunakan antara lain Trichoderma spp., Beauveria bassiana, Verticillium sp, dan Coryne Bacterium,sp, Selain penggunaaan agens hayati juga mengendalikan jamur dengan menggunakan bubur bordeaux.

Diharapkan dengan kegiatan ini menambah wawasan petani dan petani semakin bijak dalam mengendaliakan OPT yang menyerang tanamannya. Semoga.

Sebelum Gearakan Pengendalian OPT di Gapoktan Rahayu Ds. Jeruk Kec. Bandar

Sebelum Gearakan Pengendalian OPT di Gapoktan Rahayu Ds. Jeruk Kec. Bandar

 

 

Aturan penggunaan agens hayati oleh Bapak sarpin di Poktan Sri Rejeki Ds jetis Lor Kec.Nawangan

Aturan penggunaan agens hayati disampaikan oleh Bapak sarpin di Poktan Sri Rejeki Ds jetis Lor Kec.Nawangan

Penggunaan Tricoderma sp untuk mengatasi busuk akar

Penggunaan Tricoderma sp untuk mengatasi busuk akar

Mengatasi diplodia pada jeruk

Mengatasi jamur pada jeruk dengan mengoleskan bubur bordeaux pada pohon/dahan