Kegiatan SL-GAP Jeruk Baby Pacitan difokuskan pada sentra produksi tanaman Jeruk Baby Pacitan. Kegiatan diawali dengan proses identifikasi dan penetapan calon petani/calon lokasi (CPCL) yang dilakukan oleh petugas lapangan dan tim teknis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan yang selanjutnya ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan (terlampir).
Peserta SL-GAP diambil dari petani penerima bibit Jeruk Baby Pacitan yang mempunyai dedikasi, berminat dan bersedia mengikuti pelaksanaan SL-GAP dari awal hingga akhir kegiatan, bisa bekerja sama dalam kelompok, dan mau mentransfer pengetahuannya ke petani yang lain.
Pertemuan persiapan dihadiri oleh calon peserta SL-GAP, pemandu lapang, tim teknis, PPL, KUPT PP, dan aparat desa. Saat pertemuan persiapan materi yang disampaikan:
- Penyajian materi teknis
- Penentuan topik khusus berdasarkan permasalahan
- Kontrak belajar melputi harapan peserta, komitmen peserta, lokasi pertemuan, lahan belajar, waktu belajar dsb
Pelaksanaan sekolah/pertemuan lapangan dilakukan secara periodik sebanyak 10 kali di masing-masing kelompok dengan interval 1 (satu) kali seminggu dengan waktu belajar efektif selama 5 (lima) jam. Pertemuan pertama diselenggarakan uji ballot box. Uji ballot dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu di awal dan akhir kegiatan SL-GAP. Uji ballot box awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan peserta dan materi pelatihan yang perlu mendapat tekanan lebih dalam pelaksanaan selanjutnya. Sedangkan uji ballot box akhir dilakukan untuk mengetahui sejauh mana SL-GAP telah diketahui oleh peserta. Adapun soal dalam ballot box terkait dengan teknis budidaya Jeruk Baby Pacitan, persiapan lahan, hama dan penyakit, serta GAP/SOP. Nlai hasil dari uji ini ballot box bisa untuk bahan evaluasi pelaksanaan SL-GAP.
Materi
Materi yang disampaikan setiap pertemuan dititikberatkan pada penerapan setiap tahapan kegiatan. Materi SL-GAP terdapat tiga jenis yaitu;
- Materi pokok berupa penjelasan setiap tahapan GAP, pengamatan agroekosistem, penggambaran hasil pengamatan, diskusi sub kelompok, presentasi, pencatatan, dan rencana tindak lanjut.
- Materi tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan kelompok dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi petani.
- Dinamika kelompok utamanya untuk membangun hubungan yang harmonis dan efektif antara pemandu lapang sebagai fasilitator dengan anggota kelompok tani sebagai partisipan.
Praktek langsung yang dilakukan oleh peserta SL-GAP antara lain pembuatan bubur bordox, bubur California, emulsi sabun serta membuat pupuk organik.