Tim Teknis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan, petugas lapangan maupun KUPT melakukan monitoring dan evaluasi pada kegiatan pengembangan cabai di musim kering/kemarau. Kegiatan dilaksanakan di 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Bandar, Nawangan dan Tulakan dan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok.
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan. Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan di lapangan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga bisa mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil dari monev yang dilakukan di akhir Bulan Desember tahun 2015 antara lain:
- Mengingat situasi dan kondisi air yang terbatas dari 7 (tujuh) kelompok tani hanya satu kelompok tani yang bisa melakukan persemaian pada bulan September sehingga penanaman dapat dilakukan pada bulan Oktober. Sedangkan 6 (enam) kelompok tani melakukan penanaman pada pertengahan bulan november sampai awal bulan desember, hal ini disebabkan ketersediaan air yang belum memungkinkan.
- Banyaknya hama lalat buah ditengarai terlambatnya tanam cabai di lapangan. Selain itu juga disebabkan tanaman tekstur buah cabai merah lebih lunak sehingga serangan pada cabai merah lebih banyak dibanding pada cabai keriting. Masalah ini diatasi dengan memasang perangkap lalat buah yang telah diolesi Metil eugenol.
- Adanya serangan Virus Gemini yang menyebabkan daun menjadi keriting dan kerusakannya cukup parah terjadi pada kelompok tani Rejo Mulyo Desa Bandar Kecamatan Bandar.
- Saat bulan Desember yang sudah panen ada satu kelompok (yang tanam bulan Oktober) sebanyak 2 (dua) kali dengan produksi 200 Kg, sedangkan kelompok yang lain diperkirakan akan mulai panen pada akhir bulan Januari dan bulan Pebruari.
- Mundurnya waktu tanam yang disebabkan Revisi DIPA baru turun pada Bulan September 2015. Hal ini menyebabkan perlunya CP/CL ulang kelompok penerima manfaat yang telah diadakan bulan Maret 2015. Selain itu juga berpengaruh terhadap pengadaan saprodi tanaman cabai.