JERUK BABY PACITAN PRIMADONA BARU PACITAN

Pengembangan kawasan dilakukan untuk memperluas wilayah sentra produksi dan mengutuhkan kawasan sentra. Tanaman Jeruk Baby Pacitan memiliki porsi besar mengingat komoditas ini diarahkan untuk substitusi impor jeruk yang menyedot devisa negara dalam jumlah besar. Disamping dalam rangka substitusi impor, pengembangan kawasan juga diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan buah yang berproduksi sepanjang tahun dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Jeruk Baby Pacitan Komoditas Baru Pacitan

Jeruk Baby Pacitan Komoditas Baru Pacitan

Melalui Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kawasan Jeruk diharapkan juga akan terjalin sinergisme (network) antar sentra produksi buah yang sejenis sehingga dapat menjamin kesinambungan pasokan buah ke pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.

Kegiatan Pengembangan Kawasan Jeruk tahun 2014 sebanyak 90 Ha terbagi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kebonagung (35 ha), Kecamatan Bandar (50 ha) dan Kecamatan Nawangan (5 ha). Setiap satu bibit tanaman Jeruk Baby Pacitan sekaligus mendapat pupuk pupuk organik 12 kg dan pupuk majemuk 0.5 kg. Adanya bantuan bibit ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada petani agar bisa mendukung kegiatan pengembangan kawasan jeruk yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat.
Kegiatan Pengembangan Kawasan Jeruk tahun 2015 sebanyak 105 Ha terbagi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tegalombo (15 ha), Kecamatan Bandar (28 ha) dan Kecamatan Nawangan (62 ha).

Bibit Jeruk Baby Pacitan Di Ds Ketepung Kec Kebonagung

Bibit Jeruk Baby Pacitan Di Ds Ketepung Kec Kebonagung

Lokasi Jeruk Baby Pacitan