LOMBA AGRIBISNIS BIOFARMAKA TINGKAT PROVINSI DI KECAMATAN NAWANGAN

Tim penilai dari Provinsi Jawa Timur

Tim penilai dari Provinsi Jawa Timur

Sambutan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan

Sambutan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan

Menggali informasi pada pengurus kelompok tani

Menggali informasi pada pengurus     kelompok tani

Kelompok Tani Setya Karya Desa Nawangan Kecamatan  maju lomba tingkat Provinsi Jawa Timur di bidang Agrinisnis  Biofarmaka.  Kelompok yang berdiri bulan Januari 1996 ini layak mewakili Kabupaten Pacitan karena kelompok ini berkembang aktif dalam berbagai kegiatan kususnya dalam bidang bidang biofarmaka.

Anggota Poktan Setya Karya berjumlah 108 orang dengan kepengurusan terdiri dari Ketua/Wakil, Sekretaris, Bendahara  dan dibantu.seksi-seksi antara lain seksi;Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan, Perkebunan,Saprodi, Pengelolaan Hasil Kelompok, dan Seksi Humas.  Pertemuan kelompok dilakukan setiap hari Senin Pon Pukul 08.00.  Administrasi kelompok sudah tertata baik dan rapi.

Tanaman biofarmaka yang dikembangkan Poktan Setya Karya antara lain Tanaman Jahe gajah, jahe jewod, jahe emprit, jahe merah, kunyit, kencur, dan temu lawak .  Poktan Setya Karya  juga sebagai penangkar benih biofarmaka sejak tahun 2011.  Pendistribusiannya benih berlabel yang dihasilkan selain mencukupi wilayah Kabupaten Pacitan juga sudah dikirim ke Magetan, Sumenep, Treanggalek, Jawa Tengah, Surabaya dan Provinsi Bali.

Bersama KWT (Kelompok Wanita Tani) Manunggal Desa Nawangan Kec.Nawangan

Bersama KWT (Kelompok Wanita Tani) Manunggal Desa Nawangan Kec.Nawangan

Bersama Tim Penilai dari Provinsi di lokasi tanaman jahe

Bersama Tim Penilai dari Provinsi di lokasi tanaman jahe

Penanganan pasca panen tanaman biofarmaka ditangani oleh KWT (Kelompok Wanita Tani) Manunggal.  Produk yang dihasilkan KWT Manunggal antara lain tepung temulawak, simplisia temu lawak,

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dalam sambutannya menyampaikan  antara lain;

  1. Pengurus dan anggota kelompok harus solid dan saling bekersama
  2. Pengembangan biofarmaka harus membentuk kawasan sehingga petani bisa mempunyai bargaining dalam menentukan harga
  3. Dalam menghadapi pasar bebas (MEA) maka kelompok dalam hal budidaya sesuai prinsip GAP yang ramah lingkungan.

Ke depan kelompok tani ini diharapkan bisa terus mengembangkan dirinya menjadi kelompok tani yang kuat dan mandiri.