HAMA PENYAKIT TANAMAN JERUK

KUTU DAUN

Hama dan penyakit merupakan masalah yang pasti dialami oleh semua tanaman, tak terkecuali tanaman jeruk. Berbagai jenis hama dan penyakit dapat memicu kerusakan pada bagian-bagian tanaman terutama di bagian buah jeruk itu sendiri. Hal ini tak bisa dibiarkan begitu saja karena dampak yang ditimbulkan sangatlah merugikan. Hama dan penyakit dapat memicu kerusakan dan membuat tanaman menjadi mati dan tidak berkembang. Hasil panen yang buruk dan pendapatan yang menurun membuat keuntungan yang didapat tidak maksimal jika tanaman jeruk digunakan untuk berbisnis dan kebutuhan budidaya.

Terdapat berbagai jenis hama tanaman jeruk yang biasa mengganggu proses budidaya tanaman jeruk, diantaranya yaitu:

1.Kutu Loncat (Diaphorina citri kuwayana)

Gejala

Daun berkerut, menggulung/keriting, adanya sekresi/kotoran kutu berupa Benang-benang putih seperti spiral pada tunas musa/bag. daun

PENGENDALIAN

  • Monitoring pada tunas muda
  • Perangkap kuning
    • 10 – 14 buah perangkap / Ha
    • Tinggi ½ tajuk tanaman
  • Eradikasi tanaman inang
  • Pemasangan perangkap likat kuninG

Pemanfaatan musuh alami

  • Predator à Curinus caeruleus mulsan, Coccinella repanda, Cycosidae
  • Patogen à Metarrizhium, Hirsutella sp.
  • Aplikasi secara bijaksana (pada saat tanaman bertunas)

AP : 1 ekor

Aplikasi melalui daun dan saputan batang

Saputan batang à  10 – 20 cm diatas okulasi, lebar = diameter batang, diikuti penyiraman air untuk mempercepat distribusi insektisida

  • Pengendalian efektif di lakukan serentak oleh seluruh anggota angggota kelompok tani

2. Kutu Daun

  • Kutu Daun Coklat ( Toxoptera citricidus kirk )
  • Kutu Daun Hitam ( T. aurantii bay)
  • Kutu Daun Hijau (Myzus persicae sulz dan Aphis goossypii glov
  • GEJALA
  • Daun muda yg terserang mengkerut atau keriput, pd populasi tinggi pertumbuhan tanaman terhambat
  • Kutu menghasilkan embun madu yg melapisi permukaan daun merangsang jamur (embun jelaga)
  • Kutu daun coklat merupakan permulaanvirus penyakit Tristeza

PENGENDALIAN

  • Monitoring pada tunas muda ( ± 0,25m2 kanopi tunas )
  • Penggunaan mulsa jerami di bedengan pembibitan
  • sanitasi
  • Pemanfaatan musuh alami
    • Predator : al, Seymnus sp (coocinellidae), Menochillus sp
  • Parasitoid Aphytis sp
  • Penggunaan pestisida scr bijaksana
    • AP : ± 25 – 30 ekor viruliverous : 25 % tunas terinfeksi